Antara ASI vs Susu Formula, Mana Yang Lebih Baik?
Antara ASI dengan Susu formula kerap kali menjadi sebuah perdebatan di lingkungan masyarakat, WHO telah menegaskan bahwa ASI atau Air Susu Ibu mampu memberikan asupan gizi yang lebih lengkap dalam proses tumbuh kembang bayi. Pemberian ASI yang eksklusif dianjurkan untuk diberikan sejak bayi baru lahir hingga berusia 6 bulan yang dilanjutkan hingga bayi berusia 2 tahun dengan makanan pendamping yang sesuai.
Dalam ASI terkandung zat gizi dengan komposisi, jumlah dan daya cerna serta serap yang sangat baik. ASI mengandung karbohidrat (terutama laktosa dan oligosakarida) lebih tinggi. Oligosakarida dipercaya membantu meningkatkan pertumbuhan bakteri baik dalam usus yang dapat meningkatkan kesehatan saluran pencernaan bayi. Proporsi lemak total di ASI hampir sama dengan di susu sapi, hanya saja komposisi asam lemaknya sangat berbeda. ASI mengandung asam lemak esensial, misalnya DHA, EPA, ALA dan omega-6, yang lebih tinggi dibanding susu sapi.
Asam lemak esensial ini terutama penting bagi perkembangan otak dan organ penglihatan pada bayi. Susu sapi memiliki total protein (khususnya casein) yang lebih tinggi dibanding ASI. Namun, casein merupakan jenis protein yang bisa menggumpal dalam perut dan membutuhkan waktu lama bagi bayi untuk mencernanya. Masalah ini tidak muncul pada ASI karena kandungan protein dan caseinnya yang rendah.
Kandungan yang terkandung di dalam ASI dapat melindungi bayi dari infeksi yang juga meminimalisir alergi protein pada ASI mengandung komponen antimikroba (immunoglobulin-A, lysozyme, dan lactoferrin) yang lebih tinggi dibanding protein susu sapi. Protein antimikroba ini sangat esensial bagi perkembangan sistem imun tubuh bayi dan melindungi bayi dari berbagai infeksi.
Komposisi gizi pada ASI akan berubah menyesuaikan kebutuhan dan perkembangan bayi. Colostrum, cairan ASI kental berwarna kekuningan yang keluar di awal kelahiran, sangat direkomendasikan untuk diberikan kepada bayi sebagai makanan terbaik pertama bagi bayi baru lahir. Colostrum memiliki kandungan protein antimikroba yang tertinggi dibanding ASI biasa dan susu formula.
Berdasarkan sebuah penelitian ditemukan bahwa ada beberapa kandungan yang terkandung di dalam ASI yang tidak dimiliki oleh susu formula yang salah satunya seperti
- Bayi yang menerima ASI, lebih kecil resikonya untuk mengalami kondisi bayi sembelit maupun perut kembung pada bayi akibat kadar gas.
- ASI membuat anak cerdas ASI berefek positif pada kemampuan kognitif anak.
- ASI menyediakan antibodi, yang dapat mencegah anak dari berbagai kemungkinan penyakit dan infeksi.
- Menyusui menurunkan risiko kematian mendadak (SIDS) di tahun pertama usia bayi. Pemberian ASI memberikan efek perlindungan yang lebih kuat pada bayi.
- ASI lebih mudah dicerna anak, dibandingkan susu formula.
- Mendapat asupan kolesterol. Jika kolesterol merupakan asupan yang tidak baik bagi orang dewasa, hal ini tidak berlaku pada bayi. Kolesterol sangat dibutuhkan bayi untuk menunjang tumbuh kembang. Kandungan ini banyak ditemukan pada ASI
Dari penjelasan di atas sudah sangat jelas bahwa susu ASI jauh lebih baik dibandingkan dengan susu formula.