Ini Makanan yang Harus Dihindari Pasien Covid-19 Isoman

Ini Makanan yang Harus Dihindari Pasien Covid-19 Isoman

Ini Makanan yang Harus Dihindari Pasien Covid-19 Isoman, Pandemic di Indonesia belum juga berakhir. Masih banyak masyarakat yang terpapar virus corona, mulai dari yang menderita gejala ringan, sedang hingga gejala berat. Sebagai pasien yang mengalami gejala ringan atau tanpa gejala, sebaiknya melakukan isoman atau isolasi mandiri di rumah masing masing. Namun selama menjalankan isoman, ada beberapa hal yang perlu untuk diperhatikan, salah satunya adalah makanan makanan yang akan dikonsumsi.

World Health Organization (WHO) mengungkapkan bahwa ada beberapa jenis makanan yang sebaiknya dihindari para penderita Covid-19. Sebab, makanan-makanan tersebut bisa membahayakan kesehatan pasien.

Jenis Jenis Makanan Yang Sebaiknya Dihindari Pasien Covid 19

Ada beberapa jenis makanan yang sebaiknya dihindari bagi para pasien penderita covid. Apa saja makanan makanan tersebut.? berikut beberapa diantaranya.

Makanan mengandung banyak gula

Untuk para pasien covid yang sedang menjalankan isoman, sebaiknya menghindari makanan makanan yang mengandung banyak gula, misalnya seperti soda, jus kemasan, teh, atau kopi. Untuk pengganti pemanis, sebaiknya perbanyak konsumsi buah buahan saja.

Makanan terlalu banyak garam

Selain kadar gula, para pasien covid yang sedang isoman juga dianjurkan untuk tidak mengkonsumsi terlalu banyak garam. WHO merekomendasikan mengkonsumsi garam sebaiknya kurang dari lima gram per hari. Selain dari itu, WHO juga menganjurkan untuk selalu membilas sayur sayuran atau kacang kacangan. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan natrium berlebih di dalam makanan.

Makanan terlalu banyak lemak dan minyak

Makanan dengan kadar lemak dan minyak yang tinggi sebaiknya tidak dikonsumsi secara berlebihan. Memang makanan makanan dengan kadar lemak dan minyak yang tinggi ini sangat menggiurkan, namun ingatlah kesehatan adalah hal yang paling penting.

Untuk menghindari mengkonsumsi makanan yang berkadar lemak dan minyak yang tinggi, sebagai penggantinya pasien yang sedang soman bisa memanfaatkan zaitun, minyak kedelai, minyak bunga matahari, dan minyak jagung saat memasak.

Makanan Makanan yang Dianjurkan Untuk Pasien Isoman

Menurut beberapa ahli kesehatan mengungkapkan bahwa ada beberapa jenis makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi, demi menjaga kesehatan tubuh.

  1. Jeruk

Jika sahabat memiliki kebiasaan ngemil atau makan snack di sela sela waktu santai, maka cobalah untuk beralih dengan mengkonsumsi buah jeruk. Seperti yang diketahui, bahwa buah jeruk adalah buah yang kaya akan vitamin C. kandungan yang terdapat pada buah jeruk dapat bertindak sebagai antioksidan dan melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas.

  1. Brokoli

Dalam kelompok sayuran, ada sayur brokoli yang dapat menjadi bagian dari menu makanan sehari hari. Brokoli adalah tipe sayuran yang mengandung cukup banyak vitamin yang salah satunya seperti vitamin A, C, serta E. dalam brokoli juga mengandung fitokimia yang baik untuk menjaga sistem imun. 

Selain kaya vitamin, brokoli juga merupakan sayuran sebagai lutein, sulforaphane, dan antioksidan tinggi. Agar kandungan yang terdapat di dalam brokoli tetap terjaga, sebaiknya perhatikan cara memasak sayur brokoli. Beberapa ahli kesehatan mengungkapkan bahwa memasak brokoli setengah matang adalah salah satu cara terbaik untuk menjaga kandungan di dalamnya agar tidak hilang.

  1. Jangan lupa konsumsi serat yang cukup

Serat berkontribusi pada sistem pencernaan yang sehat dan mencegah makan yang berlebihan. Untuk memperoleh serat yang cukup, sahabat bisa mengkonsumsi beberapa jenis makanan seperti buah, kacang-kacangan, sayuran, gandum, nasi coklat, nasi merah, dan yang lainnya.

  1. Hindari konsumsi kopi dan teh dalam jumlah besar

Untuk yang memiliki kebiasan ngopi atau ngeteh sbaiknya dikurangi, sebab minuman minuman yang mengandung kafein dapat memngganggui pola tidur yang pastinya snagat tidak baik bagi kesesahatan sahabat.

Snack Untuk Pasien Covid

Snack Untuk Pasien Covid

Snack untuk pasien Covid, Virus corona adalah virus yang tidak boleh dianggap remeh, virus yang satu ini sudah ada banyak memakan korban di seluruh dunia, sehingga sudah seharusnya kita menjaga diri agar tidak terpapar oleh virus yang sangat membahayakan ini.

Untuk melawan virus coviud 19, belum ditemukan obat yang benar benar efektif untuk menuntas dan membunuh virus sampai benar benar habis. Sistem kekebalan tubuh menjadi satu satunya yang bisa diandalkan untuk melawan virus corona dari dalam tubuh. Untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, kita disarankan untuk mengkonsumsi makanan yang kaya protein dan termasuk dengan orang orang yang telah menjadi pasien dari covid. Berbagai macam protein disarankan untuk dikonsumsi seperti protein nabati, vitamin, mineral, serat, dan antioksidan.

Dalam dunia kedokteran, kita dianjurkan untuk beralih  ke pola makan nabati, apalagi bagi pasien yang berada dalam kelompok yang risiko tinggi seperti misalnya kegemukan, diabetes, dan berusia di atas 60 tahun.

Para pasien covid disarankan untuk mengurangi makanan yang dapat menyebabkan peradangan seperti produk susu, makanan olahan, dan daging agar kekebalan tubuh menguat. Selain mengkonsumsi makanan untuk pasien covid yang mengandung protein nabati, penting juga memenuhi kebutuhan vitamin dengan makan buah dan sayuran. 

Vitamin C adalah vitamin yang disarankan untuk dipenuhi sebab vitamin C berfungsi sebagai pengurang inflamasi paru-paru yang merupakan salah satu gejala COVID-19. Dan Vitamin D dapat melindungi tubuh dari infeksi saluran pernapasan. Sementara untuk zinc dapat membantu mempersingkat gejala hidung tersumbat, keluarnya cairan dari hidung, sakit tenggorokan, dan batuk sehingga menjadi lebih cepat sembuh. 

Makanan untuk pasien COVID-19

Sebagai pasien covid 19, sebaiknya bisa menjaga sistem kekebalan tubuh, sistem imun dibangun ketika tubuh harus melawan segala sesuatu, mulai penyakit pilek, flu, hingga infeksi.  Zat pembangun sistem imun dibantu oleh zat gizi mikro dalam makanan. Misalnya, antioksidan, vitamin, dan mineral. Semua zat itu bisa sahabat peroleh dari buah, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

  1. Jeruk

Tubuh tidak memiliki kemampuan untuk menghasilkan vitamin C, maka dari itu kita dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan makanan yang kaya akan vitamin C, misalnya seperti buah jeruk. Buah jeruk dapat menjadi pengganti snack atau cemilan sehari hari. Kandungan yang terdapat di dalam vitamin C dapat bertindak sebagai antioksidan dan melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas.

  1. Brokoli

Jika di dalam jenis buah jeruk menjadi makanan yang dianjurkan, maka dalam jenis sayur,brokoli adalah sayur yang paling disarankan untuk dikonsumsi. Di dalam brokoli mengandung vitamin A, C, serta E. dalam brokoli juga mengandung fitokimia yang baik untuk menjaga sistem imun. 

Selain dari itu, brokoli juga sayur yang dipercaya sebagai sumber dari lutein, sulforaphane, dan antioksidan tinggi. Ketika memasak sayur brokoli, dianjurkan untuk memasaknya setengah matang saja agar kandungan yang ada di dalamnya tidak hilang ketika dimasak.

  1. Bawang putih

Sifat anti virus yang terdapat di dalam bawang putih dapat membantu mengurangi gejala pilek, flu, atau infeksi COVID-19. Berdasarkan hasil dari sebuah penelitian, orang orang yang mengkonsumsi suplemen bawang putih selama musim dingin lebih sedikit terkena flu dibanding mereka yang mengonsumsi pil plasebo. 

  1. Jahe

Selain bawang putih, jahe juga memiliki kemampuan yang cukup baik dalam melawan virus di dalam tubuh. Kandungan yang terdapat di dalam jahe juga dapat mengurangi peradangan, dan pembengkakan kelenjar atau sakit tenggorokan dan peradangan lainnya.

Gingerol, senyawa bioaktif utama dalam jahe juga dapat mengurangi rasa sakit dan melawan mual, anti-inflamasi dan antioksidan tinggi. 

Nah itulah beberapa jenis makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi sebagai pengganti dari snack atau cemilan sehari hari.

Ini Makanan Selama Isolasi Mandiri untuk Pasien COVID-19

Ini Makanan Selama Isolasi Mandiri untuk Pasien COVID-19

Ini Makanan Selama Isolasi Mandiri untuk Pasien COVID-19, Ketika seseorang positif covid 19, tentu mereka harus mengikuti isolasi mandiri, demi menghindari penularan yang semakin meluas. Dalam menjalankan proses isolasi, aa berbagai hal yang harus diperhatikan dan termasuk dengan pola makan selama mengikuti isolasi.

Seperti yang diketahui, bahwa dari setiap makanan yang kita konsumsi, akan mempengaruhi fungsi dari setiap organ di dalam tubuh dan termasuk dengan peningkatan antibodi tubuh. Selama melakukan isolasi mandiri, sebaiknya pilihlah bahan makanan yang mengandung nutrisi yang baik untuk tubuh. 

Tak hanya membantu pulih dari infeksi, itu juga bisa mengurangi kemungkinan munculnya masalah kesehatan lainnya selama mengikuti isolasi mandiri. Berdasarkan ahli kesehatan, berikut ada beberapa hal yang perlu diperhatikan selama isolasi mandiri yang terkait dengan pola makan sehari hari selama isolasi.

Pola Makan Untuk Pasien yang Isoman

Beberapa jenis makanan dapat dikonsumsi, namun bagi para pasien covid yang sedang melakukan isoman, dianjurkan untuk menghindari beberapa kriteria makanan berikut ini.

  1. Kurangi asupan garam

Hal pertama yang harus diperhatikan terkait pola makan selama isoman adalah dengan mengurangi asupan garam. Kurangi asupan garam hingga 5 gram atau setara dengan satu sendok teh dalam sehari. Gunakanalah garam secukupnya saja untuk menyajikan makanan. Jika sahabat telah menggunakan bumbu dapur yang sudah mengandung garam, maka hindarilah menambah garam pada menu masakkan lainnya.

Apabila selama isoman mengkonsumsi makanan kaleng atau makanan kering, maka pilihlah jenis sayuran, kacang kacangan, dan buah buahan yang tidak mengandung tambahan garam dan gula di dalamnya. Apabila sahabat ingin mengkonsumsi makanan ringan, pilihlah yang kandungan natriumnya rendah.

  1. Pilih makanan dengan kadar lemak sedang

Jika sahabat hendak menyajikan makanan selama isolasi, maka tukarlah penggunaan mentega atau minyak sawit dengan menggunakan minyak yang lebih sehat, misalnya seperti minyak zaitun, minyak kedelai, atau minyak sehat lainnya.

Untuk sahabat yang gemar mengkonsumsi daging, sebaiknya kurangi mengkonsumsi daging merah pilihlah daging putih sebagai pengganti dari daging merah seperti daging unggas dan ikan yang umumnya kadar lemaknya lebih rendah dibandingkan daging merah. 

Mengkonsumsi daging merah boleh boleh saja, asalkan tidak terlalu berlebihan dan pilihlah daging dengan kadar lemak yang rendah. Untuk susu, pilihlah produk susu yang rendah lemak. Selain itu, untuk mengurangi kadar lemak bisa mencoba mengolah makanan dengan cara dikukus atau direbus, daripada menggorengnya.

  1. Batasi asupan gula

Selama isoman, sahabat juga wajib memperhatikan komposisi gula yang hendak dikonsumsi. Batasi asupan gula yang masuk ke dalam tubuh dengan cara tidak mengkonsumsi minuman minuman dengan kandungan gula yang tinggi seperti minuman bersoda, jus kemasan, teh, dan kopi yang mengandung banyak gula.

Sebagai pengganti minuman minuman manis, sahabat bisa memilih buah buah segar untuk dijadikan cemilan sehari hari.

  1. Minum air yang cukup

Air adalah cairan yang sangat dibutuhkan oleh tubuh dalam menjalankan fungsi organ masing masing. Berdasarkan ahli kesehatan mengungkapkan bahwa setiap harinya kita dianjurkan untuk mengkonsumsi minimal 8 gelas air putih setiap hari atau setara dengan 2 liter air. Pastikan tubuh terhidrasi dengan baik dengan air putih. Sebab, air putih jauh lebih baik dibandingkan minuman-minuman manis. Jika ingin memperkaya rasa pada minuman, sobat bisa memanfaatkan irisan buah.

  1. Jangan lupa konsumsi serat yang cukup

Serat berkontribusi pada sistem pencernaan yang sehat dan mencegah makan yang berlebihan. Usahakan memilih makanan selama isolasi mandiri dengan tepat agar kebutuhan serat tetap tercukupi dengan baik. Bisa dengan mengkonsumsi buah, kacang-kacangan, sayuran, gandum, nasi coklat, nasi merah, dan yang lainnya.

  1. Hindari konsumsi kopi dan teh dalam jumlah besar

Selama mengikuti isolasi mandiri, sebaiknya sebisa mungkin sahabat tidak terlalu banyak konsumsi kopi, teh, minuman energi, dan minuman lain yang mengandung kafein. Sebab minuman minuman tersebut dapat mengganggu pola istirahat sahabat.

Pola Makan Sehat yang Dianjurkan selama Pandemi COVID-19

Pola Makan Sehat yang Dianjurkan selama Pandemi COVID-19

Pola Makan Sehat yang Dianjurkan selama Pandemi COVID-19, Sejak mewabahnya covid 19 di Indonesia, menuntut kita untuk benar benar meningkatkan sanitasi pada ruang lingkungan masing masing. Tidak hanya menjaga diri dengan menggunakan peralatan peralatan pengaman kesehatan saja melainkan juga menuntut kita untuk mengatur pola makan.

Seperti yang diketahui, bahwa pola makan mempengaruhi sistem kekebalan dan kesehatan dari tubuh. Tubuh tubuh yang mengkonsumsi makanan makanan yang bergizi umumnya lebih sehat dan memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik sehingga tidak akan mudah untuk terserang berbagai macam penyakit.

Pola Makan Sehat saat Pandemi

Berdasarkan World Health Organization atau WHO, selama pendemi kita dianjurkan untuk menerapkan pola makan yang sehat selama pandemic covid 19. Adapun beberapa pola makan yang perlu diterapkan selama pandemic yang salah satunya seperti

Makan Berbagai Macam Makanan Sehat

Dalam memenuhi kebutuhan gizi yang seimbang, sahabat perlu mengkonsumsi beberapa variasi makanan dalam menu sehari hari. Seperti yang diketahui bahwa pada setiap makanan yang bergizi mengandung serat dan nutrisi yang berbeda beda. Ada beberapa jenis makanan yang sangat dianjurkan untuk dikonsumsi seperti biji-bijian (gandum, jagung, dan nasi), kacang-kacangan, buah dan sayuran, serta beberapa makanan dari sumber hewani, seperti daging, ikan, telur dan susu.

Kurangi Asupan Garam

Setiap harinya, kita dianjurkan untuk tidak mengkonsumsi garam lebih dari 5 gram atau setara dengan satu sendok teh. 

Saran dan cara mengurangi asupan garam

  1. Ketika sahabat memasak, sebaiknya gunakan garam dalam jumlah yang sedikit dan juga mengurangi penggunaan penggunaan bahan yang mengandung kadar garam di dalamnya misalnya seperti saus, bumbu asin seperti kecap, kaldu dan kecap ikan.
  2. Apabila sahabat ingin mengkonsumsi makanan kaleng atau kering, maka pilihlah jenis sayuran, berupa kacang kacangan, dan buah buahan, tanpa tambahan garam dan juga gula. Alih-alih menggunakan garam, cobalah untuk menggunakan bumbu dan rempah-rempah segar atau kering untuk menambah rasa.
  3. Untuk makanan makanan instan, cobalah untuk selalu memperhatikan informasi yang tersedia pada kemasan, untuk mengetahui jumlah komposisi garam yang digunakan, sehingga sahabat dapat dengan mudah menyeimbangkan menu lainnya, baik dengan atau tanpa garam.

Konsumsi Lemak dan Minyak dalam Jumlah yang Sedang

Makanan dengan kadar lemak yang tinggi dan berminyak memang sangat menggiurkan, namun perlu sahabat ketahui, bahwa mengkonsumsi jenis jenis makanan tersebut dapat meningkatkan berbagai macam resiko yang salah satunya seperti obesitas, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi. Sahabat boleh boleh saja mengkonsumsi makanan makanan tersebut, dengan catatan selalu batasi dan tidak terlalu sering.

Cara membatasi asupan lemak yang dikonsumsi

Untuk sahabat yang kerap kali menggunakan mentega sebagai bahan masak, maka cobalah menggantinya dengan menggunakan minyak zaitun, minyak kedelai, atau minyak jagung saat memasak.

  1. Hindari terlalu banyak mengkonsumsi daging merah, dengan beralih mengkonsumsi daging putih seperti ayam dan ikan yang umumnya lebih rendah lemak daripada daging merah, serta batasi konsumsi daging olahan.
  2. Cobalah mengolah makanan dengan cara merebus atau mengukus.
  3. Jika sahabat merupakan kriteria seseorang yang kerap mengkonsumsi susu sebagai minuman pendamping maka pilih susu dan produk susu yang rendah lemak.
  4. Hindari mengkonsumsi makanan yang diproses, dipanggang, dan digoreng yang mengandung lemak trans.

Batasi Asupan Gula

Selain membatasi asupan garam, sahabat juga penting halnya untuk membatasi asupan gula, agar mudah terhindar dari obesitas dan diabetes. 

  1. Hindarilah minum minuman yang mengandung pemanis seperti minuman bersoda, minuman berenergi, teh dan kopi siap minum, serta minuman susu beraroma.
  2. Bila ingin mengkonsumsi dessert, sebisa mungkin pilihlah yang tidak terlalu tinggi kandungan gulanya dan konsumsi dalam porsi yang kecil. 
  3. Jika selama ini sahabat cenderung mengkonsumsi kue dan coklat sebagai cemilan, maka cobalah beralih dengan mengkonsumsi buah sebagai cemilan sehari hari. Selain dapat membantu menghindari mengkonsumsi gula yang berlebihan, dalam buah buahan juga banyak mengandung berbagai vitamin yang sangat baik untuk tubuh.
Perbaikan Bersama Masalah Gizi Menuju Bangsa yang Sehat

Perbaikan Bersama Masalah Gizi Menuju Bangsa yang Sehat

Perbaikan Bersama Masalah Gizi Menuju Bangsa yang Sehat

Meskipun belum mampu mengatasi masalah gizi dengan tuntas, pemerintah telah berupaya sebaik mungkin dalam mengatasi masalah gizi yang terjadi di Indonesia. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah dalam melakukan  perbaikan bersama masalah gizi menuju bangsa yang sehat salah satunya seperti membantu masyarakat untuk memahami masalah gizi melalui edukasi.

Masalah Gizi yang Sudah Terkendali

Beberapa perubahan telah terlihat sebagai upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah gizi yang salah satunya seperti

  1. Kurang vitamin A (KVA)

KVA atau kurang vitamin A merupakan salah satu masalah gizi yang dialami oleh banyak anak anak dan ibu hamil di Indonesia. Masalah gizi yang satu ini sudah dapat dikendalikan yang meskipun belum sepenuhnya sempurna, namun upaya yang dilakukan sudah dapat menurunkan tingkat masalah KVA yang terjadi.

Kekurangan vitamin A dapat berakibat fatal bila tidak segera ditangani. Dampak dari masalah gizi yang satu ini adalah dapat menyebabkan masalah pada penglihatan dengan ancaman terbesar menyebabkan kebutaan. Selain dari itu, dampak lain dari kekurangan vitamin A adalah meningkatkan resiko diare dan campak bagi anak anak, sementara untuk ibu hamil dapat berdampak peningkatan risiko kebutaan hingga kematian saat persalinan.

Upaya yang dilakukan pemerintah dalam menangani masalah ini adalah dengan memberikan kapsul vitamin A yang disediakan pada puskesmas. 

  1. GAKI

Tubuh membutuhkan yodium untuk menghasilkan hormon tiroid. Hormon ini berfungsi sebagai pengatur metabolisme dan sejumlah fungsi penting lainnya, termasuk dengan pertumbuhan. Penurunan atau atau pertambahan berat badan, dan denyut jantung.

GAKI bukanlah yang menjadi satu satunya penyebab dari penurunan kadar tiroid di dalam tubuh. Meski demikian, kekurangan yodium diketahui dapat mengakibatkan pembesaran kelenjar tiroid secara tidak normal. Kondisi ini dikenal sebagai penyakit gondok.

Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah telah mewajibkan untuk penambahan yodium sekurangnya 30 ppm ke dalam semua produk garam yang beredar di pasaran. Untuk membantu pemerintah dalam mengatasi masalah ini, pastikan bahwa keluarga sahabat menggunakan garam yodium sebagai bumbu dapur anda.

  1. Anemia

Anemia adalah sebuah kondisi yang dimana pasien atau orang yang mengalaminya memiliki sel darah merah yang rendah. Sel darah merah berfungsi sebagai penghantar oksigen ke beberapa organ di dalam tubuh. Masalah ini paling banyak ditemukan pada ibu hamil dengan gejala yang berupa rasa lelah, pucat, detak jantung tidak teratur dan rentan merasa pusing.

Menurut data Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, lebih dari 37% ibu hamil mengalami anemia. Studi menunjukkan bahwa ibu hamil yang anemia memiliki risiko meninggal dalam proses persalinan hingga 3,6 kali lebih besar akibat pendarahan dan/atau sepsis.

Untuk mencegah anemia, ibu hamil dianjurkan untuk meminum paling sedikit 90 pil zat besi selama kehamilan. Zat besi yang dimaksud yaitu semua jenis zat besi selama masa hamil, termasuk yang dijual bebas dan multivitamin yang mengandung zat besi.

Demi mengatasi masalah gizi yang terjadi di lingkungan keluarga, mari sama sama kita atasi masalah gizi dengan mengkonsumsi berbagai macam jenis makanan makanan yang bergizi. Hindari mengkonsumsi makanan makanan cepat saji, dan makanan instan sebab kandungan gizi yang ada di dalamnya tidak sebanding dengan gizi yang terkandung pada jenis jenis makanan yang dimasak sehari.

Perbanyak konsumsi makanan sumber gizi seperti daging, kacang kacangan, telur, sayur sayuran, buah buahan, susu dan lain sebagainya.

Jenis Sayur dan Buah yang Perlu Dikonsumsi Pasien Covid-19

Jenis Sayur dan Buah yang Perlu Dikonsumsi Pasien Covid-19

Jenis Sayur dan Buah yang Perlu Dikonsumsi Pasien Covid-19, Meski saat ini sudah ada vaksin covid 19, namun kita tetap harus menjalankan protocol kesehatan dan meningkatkan daya tahan tubuh untuk mencegah infeksi dari virus corona. Mengkonsumsi sayur dan buah dengan kaya nutrisi bisa menjadi salah satu cara sederhana untuk meningkatkan kesehatan serta kebugaran tubuh. 

Sistem imunitas atau daya tahan tubuh secara sederhana dapat dipahami oleh tubuh sebagai sistem kerja dalam melawan berbagai macam jenis penyakit dan termasuk covid 19.  Sistem imunitas atau daya tahan tubuh secara sederhana bisa dipahami sebagai sistem kerja tubuh untuk melawan berbagai macam penyakit. Sistem membantu melindungi tubuh dari serangan kuman atau virus penyebab penyakit.

Maka dari itu, untuk menjaga tubuh dari serangan berbagai jenis bakteri dan virus, sistem imun atau daya tahan tubuh harus terus dijaga dan ditingkatkan. Terlebih lagi belakangan ini, buruknya system buruknya imunitas dikaitkan erat dengan risiko terinfeksi virus corona penyebab Covid-19.

Adapun beberapa jenis makanan dan minuman yang sangat dianjurkan untuk dikonsumsi untuk meningkatkan imunitas tubuh dalam memerangi virus covid 19.

  1. Paprika merah

Pada buah buahan, jeruk adalah buah yang kaya akan vitamin C, namun pada kelompok sayuran, paprika adalah sayur yang mengandung banyak vitamin C, yang dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh.

Dikutip dari Health Line, jika dibandingkan dengan berat bahan yang sama, paprika merah memiliki 3 kali lebih banyak vitamin C dari jeruk jeruk florida. Dalam ukuran satu ons paprika merah mengandung 127 mg vitamin C. Selain kaya akan vitamin C, paprika merah juga termasuk ke dalam sumber senyawa beta karoten yang baik. Di dalam tubuh beta karoten dari paprika nantinya akan diubah menjadi vitamin A sehingga akan bermanfaat bagi kesehatan mata.

  1. Brokoli

Selain paprika, brokoli juga merupakan salah satu sayuran yang dianjurkan untuk dikonsumsi. Dalam brokoli mengandung banyak vitamin dan mineral, yang beberapa diantaranya seperti Vitamin A Vitamin C Vitamin E. Brokoli juga mengandung serat dan banyak zat antioksidan lainnya sehingga sangat berguna untuk meningkatkan daya tahan atau sistem kekebalan tubuh. 

Perlu diingat,  agar kandungan di dalam brokoli tidak hilang saat dimasak sebaiknya gunakan cara pengolahan yang benar dan salah satunya seperti dikukus.

  1. Bawang putih 

Selanjutnya sayuran yang direkomendasikan untuk dikonsumsi adalah bawang putih. Bawang putih adalah bahan makanan yang hampir hadir dalam menu menu makanan di dunia. Selain dapat meningkatkan cita rasa pada makanan, bawang putih juga sangat bermanfaat bagi kesehatan.

Orang orang terdahulu mempercayai bahwa bawang putih dapat memerangi infeksi. Bawang putih juga mampu memperlambat pengerasan pada pembuluh darah dan beberapa penelitian membuktikan bahwa bawang juga membantu menurunkan tekanan darah. 

  1. Cabai 

Meskipun cabai memberikan rasa pedas di mulut, namun mengkonsumsi cabai dapat meningkatkan daya tahan terhadap tubuh. Khasiat dari cabai sendiri hampir sama dengan paprika yang kaya akan vitamin C.

Vitamin C yang terkandung di dalam cabai mampu meningkatkan daya tahan serta kekebalan pada tubuh dengan cara mendorong proses produksi sel darah putih di dalam tubuh. Dalam satu buah cabai terkandung 109 mg vitamin C. 

Selain kaya akan vitamin C, sayuran cabai juga kaya akan capsaicin, senyawa yang bertanggung jawab atas rasanya yang panas. Capsaicin tersebut mampu mengurangi rasa sakit dan peradangan. 

Nah itulah beberapa jenis sayuran yang perlu dikonsumsi dalam meningkatkan daya tahan tubuh demi memerangi virus covid 19. 

 

Beberapa Contoh Makanan Gizi Seimbang di Sini

Beberapa Contoh Makanan Gizi Seimbang di Sini

Beberapa Contoh Makanan Gizi Seimbang di Sini!

Makanan adalah salah satu sumber energy yang dibutuhkan oleh tubuh. Energi dibutuhkan oleh tubuh untuk menjalankan aktivitas sehari hari. Tubuh dengan energi yang cukup akan menjaga tubuh tetap sehat dan bugar setiap beraktivitas.

Cara sederhana namun efektif untuk menjaga energy dalam tubuh adalah dengan menerapkan pola makan yang sehat, mengkonsumsi makanan bergizi dan seimbang merupakan salah satu yang tepat untuk menambah energy sahabat.

Untuk mendapatkan energy, sahabat bisa mengkonsumsi beberapa jenis makanan yang mengandung vitamin B. dari sekian jenis makanan ada beberapa jenis makanan dengan asupan gizi seimbang yang secara optimal dapat membantu meningkatkan energy di dalam tubuh sahabat.

Jenis Jenis Makanan dengan Asupan Gizi Seimbang

Oatmeal

Oatmeal adalah salah satu jenis makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi sehari hari. Dalam makanan ini mengandung beberapa nutrisi seperti vitamin B, zat besi, mangan, dan kaya akan kandungan seratnya. Sahabat bisa mengkonsumsi makanan ini sebagai makanan untuk sarapan pagi yang sehat, sebab dalam proses pencernaan oleh tubuh, makanan ini terbilang cukup lama sehingga rasa kenyang yang akan sahabat rasakan lebih lama sehingga tidak akan membuat sahabat merasa cepat kehabisan energy. Dengan mengkonsumsi Oatmeal, tubuh sahabat menjadi tidak mudah lelah saat melakukan aktivitas.

Hati Sapi

Hati sapi adalah salah satu makanan yang kaya akan nutrisi yang memiliki gizi yang seimbang. Dalam hati sapi mengandung zat besi, mengandung semua jenis protein yang dibutuhkan tubuh dalam menciptakan energy dalam tubuh. Selain itu, hati sapi juga mengandung vitamin B12 yang dapat mengubah protein tersebut menjadi energi yang lebih tahan lama. Mengkonsumsi hati sapi merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk membuat energy tidak mudah habis.

Ikan Salmon dan Tuna

Protein yang terkandung di dalam ikan salmon dan ikan tuna memang tidak dapat diragukan lagi. Ikan salmon dan tuna terkenal dengan protein dan asam lemak omega-3 nya, ikan salmon dan tuna sudah terbukti dapat meningkatkan energi saat beraktivitas fisik.

Selain dari itu, kedua dari jenis ikan tersebut juga mengandung B12 yang dapat membantu tubuh untuk menghasilkan energy yang lebih baik.

Telur

Seperti yang diketahui, bahwa telur adalah salah satu jenis makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi demi menciptakan gizi yang seimbang. Di dalam telur terkandung leusin, yaitu jenis asam amino esensial yang dapat membantu penyerapan gula dan metabolisme lemak, sehingga dapat menghasilkan energi untuk tubuh.

Pisang

Selain dikenal mampu melancarkan sistem pencernaan, buah pisang juga dikenal sebagai buah yang mengandung karbohidrat, kalium, dan vitamin B6. Ketika kandungan yang terdapat pada buah pisang tersebut dapat menjaga stamina di dalam tubuh sahabat sehingga tubuh tidak mudah lelah saat beraktivitas.

Tips Untuk Meningkatkan Energi Tubuh

Ada berbagai cara yang dapat dilakukan untuk menjaga energy di dalam tubuh agar tidak mudah habis, salah satunya dengan rutin mengkonsumsi sejumlah makanan bergizi dan seimbang seperti beberapa jenis makanan yang telah dijelaskan sebelumnya. Ada beberapa tips lainnya yang dapat sahabat lakukan untuk menjaga energy di dalam tubuh yang salah satunya seperti 

Hindari melewatkan sarapan

Sarapan adalah salah satu hal yang sangat penting untuk diperhatikan demi menjaga tubuh tetap sehat dan bugar selama beraktivitas. Tubuh dapat mengolah makanan menjadi energy berdasarkan dari menu sarapan pagi, maka dari itu, pastikan bahwa sahabat tidak melewatkan sarapan pagi.

Lakukan olahraga secara rutin

Olahraga adalah salah satu hal yang wajib dilakukan agar tubuh tetap sehat dan bugar. Aktivitas fisik yang dilakukan dapat memicu produksi endorfin dan norepinefrin yang dapat membuatmu lebih berenergi. Berolahraga secara rutin juga dapat membantu tidur lebih nyenyak.

Kelola stress

Secara tidak langsung, stress dapat menguras cukup banyak energy di dalam tubuh dan membuat sahabat merasa cepat lelah, maka dari itu pastikan bahwa sahabat mampu mengelolah stress. Orang orang yang mampu mengelola stress mereka cenderung terhindar dari beberapa jenis penyakit yang salah satunya adalah penyakit jantung.

Syarat Makanan Sehat dan Jenis-Jenisnya

Syarat Makanan Sehat dan Jenis-Jenisnya

Syarat Makanan Sehat dan Jenis-Jenisnya

Mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi merupakan salah stau hal yangs angat dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan gizi yang seimbang.

Seperti yang diketahui, tubuh yang kekurangan gizi akan mengalami berbagai masalah seperti kekebalan tubuh berkurang, kelebihan berat badan (obesitas), tubuh kurus dan bahkan dapat menyebabkan berbagai macam penyakit tidak menular seperti kardiovaskular (penyakit jantung dan pembuluh darah, hipertensi dan stroke), diabetes serta kanker.

Asupan gizi juga akan mempengaruhi pertumbuhan anak secara optimal, sehingga penting halnya bagi para orang tua untuk memenuhi kebutuhan gizi dari anak anak dengan memberikannya makanan makanan yang bergizi. Tidak hanya berlaku untuk anak anak saja, melainkan asupan gizi yang cukup juga dibutuhkan oleh orang orang dewasa untuk menjaga kesehatan dari tubuh mereka, sebab dalam menjalankan fungsi organ tubuh masing masing membutuhkan serat yang bergizi seperti vitamin, protein, kalsium dan lain sebagainya.

Prinsip Gizi Seimbang

Prinsi gizi yang seimbang terdiri dari empat pilar yang pada dasarnya merupakan susunan dan rangkaian upaya dalam menyeimbangkan zat gizi yang keluar dan zat gizi yang masuk dengan memantau berat badan secara teratur.

Jenis Jenis Makanan yang Dikelompokkan berdasarkan jenisnya

  1. Makanan pokok Beras, singkong, ubi jalar, kentang, sagu, jagung, talas, sukun.
  2. Lauk pauk sumber protein: Ikan, telur, susu unggas, daging, dan kacang-kacangan. 
  3. Sayuran : Brokoli, Daun kecipir, Kembang kol, Pepaya muda, Sawi, Buncis, Labu Siam, , dll.
  4. Buah-buahan: Alpokat, Anggur, Belimbing, Blewah, Duku, Apel merah, Apel malang, Durian, Jambu; dll.

Syarat Makanan Sehat

Adapun beberapa kriteria dan jenis makanan yang masuk ke dalam kategori makanan yang sehat dan berikut beberapa diantaranya 

Bersih dan higienis dari kotoran, kuman, atau bakteri.

Makanan mengandung cukup vitamin, mineral, protein, karbohidrat, dan lemak.

Makanan tidak mengandung bahan pengawet, kimia atau adiktif.

Makanan termasuk ke dalam 4 sehat 5 sempurna.

Mudah untuk dicerna dan tidak terlalu dingin atau panas.

Memberikan cukup energi atau harus bisa mengenyangkan.

Jenis-Jenis Makanan Sehat

Banyak jenis makanan sehat dan bergizi yang dapat dipilih atau dibuat sebagai menu makan sehat setiap hari, apa saja itu? Berikut macam-macamnya.

  1. Sayuran

Untuk mendapatkan asupan gizi yang sempurna, kita dianjurkan untuk mengkonsumsi sayur sayuran sebagai sumber dari vitamin. Berikut ini ada beberapa jenis sayur sayuran yang dapat menjadi bagian dari menu makanan anda sehari hari.

Brokoli.

Sawi.

Kol atau kubis.

Bayam.

Seledri.

Tomat.

Worter.

  1. Buah-buahan

Selain sayur sayuran, buah buahan juga dibutuhkan untuk melengkapi asupan gizi yang sempurna. Berikut beberapa jenis buah buahan yang disarankan untuk dikonsumsi.

Pisang.

Jeruk.

Apel.

Mangga.

Anggur.

Alpukat.

Jambu.

Semangka.

Pepaya

  1. Kacang-kacangan

Kacang-kacangan bisa menjadi alternatif makanan sehat yang dapat dikonsumsi setiap hari.

Kacang tanah.

Kacang panjang.

Kacang kedelai.

Kacang walnut.

Kacang hazelnut.

  1. Daging dan telur

Daging dan telur adalah salah satu asupan yang mengandung lemak dan nutrisi seperti vitamin, mineral, protein dan zat lainnya dengan mengkonsumsi daging seperti 

daging sapi

daging kambing

daging ayam 

  1. Susu

Di dalam susu terkandung beberapa serat yang dibutuhkan oleh tubuh seperti 

Vitamin

Mineral

kalsium, protein

lemak sehat 

dan lain sebagainya. 

Susu juga menjadi asupan yang dianjurkan untuk diberikan kepada anak anak yang sedang berada di usia kembang tumbuh, sebab kandungan kalsium yang ada di dalam susu, mendukung pertumbuhan tulang dan gigi secara optimal.

Keluarga Sadar Gizi, Indonesia Sehat dan Produktif

Keluarga Sadar Gizi, Indonesia Sehat dan Produktif

Keluarga Sadar Gizi, Indonesia Sehat dan Produktif

Saat ini, indonesia masih dihadapkan dengan berbagai permasalahan gizi yang masih tinggi. stunting, underweight, wasting, dan anemia masih saja terjadi pada sejumlah ibu hamil dan anak anak yang tidak mendapatkan asupan gizi yang cukup.

Meningkatnya jumlah anak anak yang mengalami masalah gizi buruk, tentu akan berdampak pada kemajuan Negara, sebab untuk menjadi Negara yang maju, Indonesia membutuhkan generasi penerus yang sehat, cerdas dan kuat. Oleh karena itu berbagai upaya intervensi gizi baik dari pemerintah maupun masyarakat perlu ditingkatkan.

Sejalan dengan upaya  tersebut,  Hari  Gizi Nasional  merupakan  bagian  penting  dalam menggalang   kepedulian dan meningkatkan komitmen  dari  berbagai  pihak  untuk  bersama membangun   gizi  menuju bangsa sehat berprestasi. Pada tahun 2019, peringatan HGN salah satunya ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang gizi seimbang, yaitu melalui perilaku keluarga sadar gizi.

Lantas seperti apakah keluarga sadar gizi yang diharapkan?

Keluarga sadar gizi adalah keluarga yang mampu mengenali dan mencegah penyebab terjadinya masalah gizi pada setiap anggota keluarganya. Suatu keluarga yang disebut sebagai keluarga sadar gizi, apabila berperilaku gizi yang baik dan dirincikan minimal dengan beberapa hal yaitu

Menimbang berat badan secara teratur.

Balita pada usia 0 sampai 5 tahun wajib untuk selalu menimbang berat badannya setiap bulan. Hal ini untuk mengetahui tingkat dari pertumbuhan anak, sebab bertambahnya berat badan si anak akan mencerminkan tingkat kesehatan pada anak. Anak anak yang sehat pada umumnya akan memiliki berat badan yang terus bertambah yang diiringi dengan bertambahnya setiap usia mereka.

Dengan menimbang berat badan secara teratur, tentu akan mempermudah kita untuk mengetahui jika adanya sebuah penyimpangan yang terjadi dalam proses pertumbuhan anak sehingga akan mudah untuk diatasi sebelum terjadinya masalah stunting atau malnutrisi.

Sejak lahir, bayi dianjurkan untuk diberikan ASI yang dimulai dari usia 0 hingga 6 bulan tanpa diberikan makanan tambahan lainnya. Setelah 6 bulan sampai usia 2 tahun, bayi masih tetap diberikan ASI, namun bayi membutuhkan asupan atau makanan pendamping yang disesuaikan dengan kemampuan dari bayi dalam mengunyah dan mencerna makanan.

Makan beraneka ragam.

Makanan yang beraneka ragam yang dimaksud adalah berbagai macam jenis makanan yang terdiri dari makanan yang mengandung berbagai macam serat, misalnya seperti makanan sumber zat tenaga dengan karbohidrat dan lemak, zat pembangun dengan protein, dan zat pengatur dengan vitamin dan  mineral.

Pengaturan dari setiap porsi untuk masing masing sumber makanan, dapat disesuaikan dengan panduan yang diberikan oleh ahli kesehatan, misalnya ketika anak kekurangan vitamin C maka anak dianjurkan untuk banyak mengkonsumsi makanan dan buah yang mengandung vitamin C misalnya seperti buah jeruk.

Menggunakan garam

Sebagian besar makanan yang dikonsumsi setiap harinya mengandung yodium yang sangat sedikit. Menggunakan garam beryodium sebagai bahan untuk memasak bisa membantu memenuhi kebutuhan yodium bagi tubuh.

Anda bisa menjadikan garam yodium sebagai bahan atau bumbu dapur yang dapat digunakan setiap menghidangkan makanan setiap harinya.

Indonesia Punya Banyak ‘PR’ soal Perbaikan Gizi

Indonesia Punya Banyak ‘PR’ soal Perbaikan Gizi

Indonesia Punya Banyak ‘PR’ soal Perbaikan Gizi, Status gizi di Indonesia belum memperlihatkan hasil yang menyenangkan, yang meskipun selama lima tahun berakhir angka stunting mengalami penurunan, namun upaya dan usaha keras untuk menghindari dan menangani masalah gizi masih harus benar benar diperhatikan.

“Jumlah angka masalah gizi memang mengalami penurunan, namun jumlah tersebut masih berada di atas angka ambang batas yang telah ditentukan oleh WHO pada 2010  yaitu sebanyak 20%,” seperti yang telah diungkapkan Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan, Oscar Primadi saat peringatan Hari Gizi Nasional (HGN) di Gedung Kemenkes, Jakarta, Jumat (25/1).

Riset Kesehatan Dasar atau Riskesdas 2018 telah mencatat, prevalensi stunting berada di angka 30,8 persen. Angka tersebut menurun dari 37,2 %pada catatan Riskesdas 2013. Sementara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan angka batas stunting yaitu sebesar 20%.

Kondisi sedemikian rupa membuat pemerintah menjadikan upaya penurunan stunting sebagai prioritas nasional. Upaya, kata Oscar, banyak ditekankan pada promotif dan preventif.

Stunting merupakan masalah gizi kronis. Anak yang mengalami masalah gizi akan berdampak pada pertumbuhan mereka. Anak cenderung memiliki tubuh yang pendek atau tinggi badan yang tak sesuai dengan usia. “Anak yang mengalami stunting biasanya akan terlihat ketika anak anak menginjak usia 2 tahun,” kata Oscar.

Meski terlihat sepele, stunting beresiko mengancam masa depan anak yang dimana dapat beresiko terhadap sistem kekebalan tubuh yang menurun, kemampuan yang kognitif yang rendah serta dapat mengancam rendahnya produktivitas ekonomi.

Masalah stunting dapat dicegah dengan cara atau pola asuh seperti pola makan dengan makanan yang teratur dan mengkonsumsi makanan yang bergizi, lingkungan bersih dan sehat serta aktivitas fisik untuk memacu pertumbuhan yang optimal.

Pekerjaan Rumah Masalah Gizi di Indonesia

Meski upaya penurunan stunting telah menjadi prioritas nasional, namun pemerintah masih terus harus berupaya dalam mengatasi permasalahan gizi. Oscar mengatakan, bahwa di Indonesia masih punya banyak ‘pekerjaan rumah’ terkait upaya perbaikan gizi.

Sebut saja beberapa kasus balita dengan berat badan rendah atau underweight yang masih berada di angka 17,7 % pada Riskesdas 2018. Angka tersebut masih berada di atas ambang batas sebesar 10% dari apa yang telah ditetapkan oleh WHO.

Balita dengan berat badan berlebih tercatat masih berada di atas ambang batas yaitu sebanyak 5%. Riskesdas 2018 mencatat angka balita overweight sebanyak 8%.

Pentingnya Pola Makan Sehat

Permasalahan Gizi dimulai dari pola makan. Mengkonsumsi makanan yang mengandung gizi yang seimbang merupakan hal yang harus benar benar diperhatikan.

Sebuah data mengungkapkan bahwa hanya ada 1 dari 10 orang Indonesia yang mengkonsumsi sayur dan buah yang cukup. Sisanya lagi mereka lebih memanfaatkan makanan cepat saji.

Dalam kondisi tersebut, maka tidak heran jika status keluarga yang sehat hanya sekitar 16,8% saja atau dengan jumlah 3,5 juta dari 21 keluarga yang telah terdata.

“Indeks keluarga sehat dengan angka tertinggi ada di DKI Jakarta yakni 0,339,” kata Oscar. (els/asr)

Sumber https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20190125130919-255-363785/indonesia-punya-banyak-pr-soal-perbaikan-gizi