Masalah Gizi pada Remaja di Indonesia

Masalah Gizi pada Remaja di Indonesia

Masalah Gizi pada Remaja di Indonesia

Masalah gizi tidak hanya terjadi pada anak anak saja melainkan masalah gizi juga kerap kali ditemukan pada usia remaja. Berdasarkan Menteri Kesehatan RI mengungkapkan beberapa masalah kesehatan yang dialami dan mengancam masa depan remaja Indonesia. Paparan tersebut disampaikan oleh Plt. Dirjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI, dr. Pattiselano Robert Johan, MARS, di dalam sebuah seminar kesehatan dan gizi remaja bertema di Jakarta yang dihadiri pula oleh Duta Besar Kanada dan Duta Besar Australia serta Yayasan Mitra Pangan, Gizi dan Kesehatan Indonesia (MPGKI), Selasa pagi (15/5). Seminar tersebut mengangkat tema “Edukasi dan Kampanye Kesehatan dan Gizi Remaja Menuju Generasi Tinggi, Cerdas dan Berprestasi”.

Remaja Kurang Zat Besi (Anemia) 

Salah satu masalah gizi yang terjadi pada remaja Indonesia adalah anemia atau kurang zat besi. Ada sekitar 12% remaja laki laku dan 23% remaja perempuan di Indonesia mengalami gejala anemia yang sebagian besarnya disebabkan oleh kekurangan zat besi.

Terjadinya gejala anemia pada remaja perempuan cenderung lebih tinggi dibandingkan pada remaja laki laki. Gejala anemia pada remaja dapat berdampak buruk terhadap penurunan imunitas, konsentrasi, prestasi belajar, kebugaran remaja dan produktivitas.

Gejala anemia yang terjadi pada remaja putri dapat berdampak lebih serius, mengingat mereka adalah calon ibu yang akan menghadapi masa kehamilan dan akan melahirkan seorang bayi, akan besar kemungkinan akan menghadapi masalah yang serius yang beresiko pada kematian pasca melahirkan, bayi prematur dan berat bayi yang sangat rendah saat kelahiran.

Gejala anemia tentu dapat dihindari dengan berbagai cara yang salah satunya adalah dengan mengkonsumsi makanan yang memiliki kandungan zat besi yang tinggi, asam folat, vitamin A, vitamin C dan zink, dan pemberian tablet tambah darah (TTD). Pemerintah memiliki program rutin terkait pendistribusian TTD bagi wanita usia subur (WUS), termasuk remaja dan ibu hamil.

Remaja Harus Sadar Tinggi akan Badan

Salah satu dampak masalah gizi yang kerap kali terjadi di Indonesia adalah tinggi tubuh yang pendek. Rata-rata tinggi anak Indonesia lebih pendek dibandingkan dengan standar WHO, yaitu lebih pendek 12,5cm pada laki-laki dan lebih pendek 9,8cm pada perempuan.

Tubuh pendek atau Stunting ini dapat menimbulkan berbagai dampak jangka pendek, yang diantaranya seperti penurunan fungsi kognitif, penurunan fungsi kekebalan tubuh, dan gangguan sistem metabolisme tubuh yang pada akhirnya dapat menimbulkan risiko penyakit degeneratif, seperti diabetes mellitus, jantung koroner, hipertensi, dan obesitas.

Remaja Kurus atau Kurang Energi Kronis

Kekurangan asupan gizi juga dapat berdampak pada berat badan yang dimana remaja yang kurang mendapatkan asupan gizi cenderung memiliki badan yang kurus. 

Remaja yang terdampak kekurangan gizi dengan badan yang kurus dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit infeksi dan gangguan hormonal yang berdampak buruk di kesehatan.

Gejala kurang energy kronis ini dapat diatasi dengan mengkonsumsi makanan makanan yang bergizi.

Kegemukan atau Obesitas

Tidak hanya badan yang kurus, badan yang memiliki bobot yang berat berlebihan juga merupakan dampak dari masalah gizi pada remaja. Kekurangan dalam mengkonsumsi buah dan sayur serta banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung penyebab yang juga disertai dengan kekurangan aktivitas fisik bisa menjadi salah satu penyebab terjadinya obesitas pada remaja.

Gejala obesitas dapat memicu terjadinya penyakit seperti hipertensi, penyakit kardiovaskuler, diabetes mellitus, kanker, osteoporosis dan lain-lain yang berimplikasi pada penurunan produktivitas dan usia harapan hidup.

Untuk mengatasi gejala obesitas tentu dengan mengkonsumsi buah dan sayur serta mengurangi mengkonsumsi makanan yang mengandung penyebab dan disertai juga dengan melakukan aktivitas fisik seperti olahraga, hindari stres dan cukup tidur.

Tinggalkan Balasan

Alamat email anda tidak akan dipublikasikan. Required fields are marked *