4 Masalah Gizi di Indonesia Ini Sering Terjadi pada Anak

4 Masalah Gizi di Indonesia Ini Sering Terjadi pada Anak

4 Masalah Gizi di Indonesia Ini Sering Terjadi pada Anak

Gizi merupakan hal yang sangat penting bagi anak, sebab asupan gizi yang diperoleh oleh anak akan mempengaruhi tumbuh kembang anak, namun saat ini masalah gizi buruk masih saja banyak ditemui di Indonesia yang terutama di wilayah bagian timur.

Masalah gizi ini tentu harus segera diatasi agar tidak terus meningkat yang dapat membawa kita ke dalam situasi yang berbahaya. Masalah gizi sendiri kerap terjadi pada anak, da nada beberapa dampak dari kekurangan gizi yang salah satunya seperti

  • Wasting (kurus)

Di Indonesia anak anak cenderung memiliki badan kurus dan sebagian penyebab dari kurusnya tubuh pada seorang anak adalah karena kekurangan asupan gizi yang mereka peroleh.

Kurus akibat gizi kurang dapat meningkatkan risiko anak terkena berbagai penyakit infeksi, dan gangguan hormonal, yang berdampak buruk pada kesehatannya. Masalah gizi ini dapat dicegah dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang.

  • Obesitas

Anak anak di Indonesia kerap kali kurang dalam mengkonsumsi satu dan buah dan kerap kali mengkonsumsi penyedap dan kurang beraktivitas fisik sehingga membuat pola makan anak menjadi tidak sesuai atau tidak seimbang sehingga dapat menyebabkan kegemukan dan bahkan obesitas.

  • Stunting (bertubuh pendek)

Salah satu dampak lain dari kebutuhan gizi yang tidak tercukupi yaitu membuat postur tubuh menjadi pendek yang dapat menyebabkan berbagai macam dampak dan salah satunya penurunan kekebalan tubuh, fungsi kognitif, hingga gangguan sistem metabolisme. Gangguan tersebut dapat menimbulkan risiko penyakit hipertensi, obesitas, jantung koroner, dan diabetes melitus.

  • Anemia

Cukup banyak anak anak di Indonesia yang mengalami anemia atau kekurangan darah yang disebabkan oleh kekurangan zat besi. Anemia dapat berdampak buruk terhadap penurunan imunitas, konsentrasi, prestasi belajar, dan produktivitas. Hal tersebut dapat dicegah dengan mengkonsumsi makanan yang memiliki zat besi yang tinggi, asam folat, vitamin A, vitamin C, dan zinc.

  • Kurang vitamin A (KVA)

Kekurangan vitamin A dapat berdampak pada gangguan penglihatan hingga kebutaan pada anak anak.  Selain itu, kekurangan vitamin A juga meningkatkan risiko penyakit dan kematian akibat infeksi berat, seperti diare dan campak. Namun, Indonesia telah melakukan penanggulangan dengan pemberian kapsul vitamin A setiap 6 bulan di puskesmas.

  • Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI)

Kekurangan yodium dapat mengakibatkan kerusakan pada sistem otak anak anak. Hal tersebut dapat mengakibatkan kognitif dan motorik yang mempengaruhi kinerja anak saat berada di sekolah, dan hal tersebut tentu akan mempengaruhi daya serap anak dalam proses belajar. Selain itu, kekurangan yodium pada anak juga dapat memicu hipotiroidisme (rendahnya hormon tiroid) dan penyakit gondok.

Penanggulangan GAKI dilakukan dengan mewajibkan semua garam yang beredar harus mengandung iodium sekurang-kurangnya 30 ppm. Oleh sebab itu, pastikan bahwa di rumah anda menggunakan garam yang mengandung iodium sebagai bumbu dari masakan yang dikonsumsi sehari hari.

Tinggalkan Balasan

Alamat email anda tidak akan dipublikasikan. Required fields are marked *